Breaking News

Anatomi sistem digestive lengkap


ANATOMI

1. Rongga Mulut
a. Bibir
Bibir merupakan dua lipatan berotot yang terdapai di orificium oris. Mereka diliputi di sebelah luar oleh kulit dan di sebelah dalam dilapisi oleh membrana mucosa. Bagian utama bibir dibentuk oleh musculus orbicularis oris dan otot-otot ini menyebar dari bibir ke wajah. Di dalam bibir terdapat juga pembuluh darah dan saraf, jaringan ikat, dan banyak kelenjar ludah kecil. Philtrum adalah cekungan dangkal vertikal yang dapat dilihat di garis tengah pada permukaan luar bibir atas. Lipatan medial dari membrana mucosa-frenulum labialismenghubungkan permukaan dalam bibir ke gusi.
b. Cavum Oris
Mulut terbentang dari bibir sampai ke pharynx. Kedua sisi pintu masuk pharynx, isthmus faucium, dibentuk oleh arcus palatoglossus. Mulut dapat dibagi dalam vestibulum oris dan cavum oris proprium.
c. Vestibulum Oris
Vestibulum terletak di antara bibir dan pipi di sebelah luar serta gusi dan gigi geligi di sebelah dalam. Ruangan berbentuk celah rni dihubungkan dengan dunia luar oleh fissura oris di antara kedua bibir, Jika rahang ditutup, ruangan ini berhubungan dengan cavum oris proprium rnelalui permukaan belakang gigi molar ketiga pada masing-masing sisi.
Innervasi Rongga Mulut
Atap: nervus palatinus major dan nervus nasopalatinus (Cambar 2-10) dari divisi marillaris nervus trigeminus. Dasar: nervus lingualis (sensasi umum), sebuah cabang dari divisi mandibularis nervus trigeminus. Serabut-serabut pengecap berjalan di dalam chorda tympani, sebuah cabang darl nervus facialis.
Pipi: nenus buccalis, sebuah cabang dari divisi mandibularis nervus trigeminus (musculus buccinator dipersaral'i oleh ramrrs buccalis nervus facialis).
2. Gigi-Geligi
a. Gigi Decidua
Terdapat 20 buah gigi decidua: empat incisicus, dua caninus, dan empat molar pada masing-masing rahang. Gigi-gigi ini mulai muncul kira-kira usia 6 bulan dan semuanya telah muncul pada akhir usia 2 tahun. Gigi-geligi rahang bawah biasanya muncul lebih dulu dibandingkan dengan rahang atas.


Gigi Tetap
Terdapat 32 gigi tetap, terdiri dari empat incisivus, dua caninus, empat premolar, dan enam molar pada masing,masing rahang. Gigi ini mulai muncul pada usia 6 tahun. Gigi terakhir yang muncul adalah molar ketiga, yang dapat muncul di antara umur 17 sampai 30. Gigi-geligi rahang bawah muncul lebih dulu dibandingkan dengan rahang atas.
3. Lidah
Lidah merupakan massa otot lurik yang diliputi oleh membrana mucosa. Lidah dibagi dua oleh septum fibrosa mediana menjadi belahan kanan dan kiri. Membrana mucosa permukaan atas lidah dapat dibagi atas bagian anterior dan posterior oleh sulcus berbentuk huruf V, sulcus terminalis. Apex dari sulcus menghadap kebelakang dan ditandai oleh sebuah lubang kecil, disebut foramen cecum. Sulcus membagi lidah menjadi dua pertiga bagian anterior atau pars oralis, dan sepertiga bagian posterior atau pars pharyngealis. Terdapat tiga jenis papilla di permukaan atas dua pertiga bagian anterior lidah: papilla filiformis, papilla fungiformis, dan papilla vallata.
Innervasi:
a.       Motorik
Nervus hypoglossus
b.      Sensorik
Dua pertiga bagian anterior: nervus lingualis, cabang divisi mandibularis nervus trigeminus (sensasi umum) dan chorda tympani cabang nervus facialis (pengecap).
Sepertiga posterior: nervus glossopharyngeus (sensasi umum dan pengecap).
Vaskularisasi
Arteria lingualis, ramus tonsilaris arteria facialis dan arteria pharyngea ascendens mendarahi lidah. Vena-vena bermuara ke dalam vena iugularis interna.
Glandula Salivaria
a.       Glandula Parotis
Glandula parotis merupakan kelenjar saliva terbesar dan hampir seluruhnya terdiri dari acini serosa. Terietak di dalam sebuah cekungan di bawah meatus acusticus externus, di belakang
ramus mandibulae dan di depan musculus sternocleidomastoideus. Nervus facialis membagi kelenjar ini menjadi lobus superficialis dan profunda.
Innervasi:
Serabut sekretomotorik parasimpatik yang menyarafinya berasal dari nervus glossopharyngeus. Nervus ini mencapai kelenjar melalui ramus tympanicus, nervus petrosus superficialis minor, ganglion oticum, dan nervus auriculotemporalis.
b.      Glandula Submandibularis
Glandula submandibularis terdiri dari campuran acini serosa dan mucosa. Kelenjar ini terletak di pinggir bawah corpus mandibulae dan terbagi atas bagian superficialis dan profunda oleh musculus mylohyoideus. Bagian profunda dari kelenjar terletak di bawah membrana mucosa mulut di samping lidah.
Innervasi
Serabut sekretomotorik parasimpatik yang menyarafinya berasal dari nervus facialis via chorda tympani dan ganglion submandibulare. Serabut-serabut posganglionik berjalan langsung ke kelenjar.
c.       Glandula Sublingualis
Glandula sublingualis terletak di bawah membrana mucosa (plica sublingualis) di dasar rongga mulut, dekat dengan frenulum linguae. Kelenjar ini terdiri dari acini serosa dan mucosa, di mana bagian mucosa lebih banyak. Ductus sublingualis (berjumlah 8-20 buah) bermuara ke dalam rongga mulut pada puncak plica sublingualis
Innervasi
Serabut saraf sekretomotorik parasimpatik yang menyarafinya berasal dari N.facialis via chorda tympani dan ganglion submandibulare. Serabut-serabut posganglionik berjalan langsung ke kelenjar.
Pharynx
Pharynx terletak di belakang cavum nasi, cavum oris, dan larynx dan dibagi menjadi bagian-bagian nasopharynx, oropharynl dan laryngopharynx. Pharinx berbentuk seperti corong, dengan bagian atasnya yang 1ebar, terletak di bawah cranium dan bagian bawahnya yang sempit dilanjutkan sebagai oesophagus setinggi vertebra cervicalis ke enam. Pharyrrx dibagi dalam tiga bagian: nasopharyrx, oropharynx, dan laryngopharynx.
a.       Nasopharynx
Nasopharynx terletak di atas palatum mo11e dan di belakang rongga hidung.Di dalam submucosa atap terdapat kumpulan jaringan limfoid yang disebut tonsilla pharyngea. Isthmus pharyngeus adalah lubang di dasar nasopharynx di antara pinggir bebas palatum molle dan dinding posterior pharynx. Pada dinding lateral terdapat muara tuba auditiva, berbentuk elevasi yang disebut elevasi tuba. Recessus pharyngeus adalah lekukan kecil pada dinding pharynx di belakang elevasi tuba. Plica salpingopharyngea adalah lipatan vertikal membrana mucosa yang menutupi M.salphingopharyngeus.


b.      Oropharynx
Oropharynx terletak dibelakang cavum oris. Dasar dibentuk oleh sepertiga posterior lidah dan celah antara lidah dan epiglotis. Pada garis tengah terdapat plica glossoepiglottica mediana dan plica glossoepigloftica lateralis pada masing-masing sisi. Lekukan kanan dan kiri dari plica glossoepiglottica mediana disebut vallecula.
c.       Laryngopharynx
Laryngopharynx terletak di belakang aditus laryngis. Dinding lateral dibentuk oleh cartilago thyroidea dan membrana thyrohyoidea. Recessus piriformis, merupakan cekungan pada membrana mucosa yang terletak di kanan dan kiri aditus laryngis.
Persarafan Sensorik Membrana Mucosa Pharynx
Nasopharynx: nervus maxillaris (V2).
Oropharynx: nervus glossopharyngeus.
Laryngopharynx (di sekitar aditus laryngis): ramus laryrrgeus internus dari nervus vagus.
Vaskularisasi Pharynx
Pharynx mendapatkan darah dari arteria pharyngica ascendens, cabang-cabang tonsilar arteria facialis, cabang-cabang arteria maxillaris, dan arteria lingualis.[1]














Oesophagus
Oesophagus merupakan tabung muscular, panjangnya sekitar 10 inci (25 cm), terbentang dari pharynx sampai ke gaster. Oesophagus mulai di leher setinggi cartilago cricoidea dan berjalan turun di garis tengah di belakang trachea. Di dalam thorax, oesophagus berjalan ke bawah melalui mediastinum dan masuk rongga abdomen dengan menembus diaphragma setinggi vertebra thoracica X.
a.       Oesophagus pars cervical
Batas-Batas
Ke anterior: Trachea, nervus laryngeus recurrens.
Ke posterior: Musculi prevertebrales dan columna vertebralis.
Ke lateral: Glandula thyroidea, sarung carotis (arteria carotis communis, vena jugularis interna, dan nervus vagus), dan pada sisi kiri ductus thoracicus.
Pendarahan
Arteri: Arteriae thyroideae inJeriores.
Vena: Venae thyroideae inferiores.
Persarafan
Nervus laryngeus recuffens dan rami dari truncus sympathicus.
b.      Oesophagus pars Thoracica
Batas-Batas
Ke Anterior: Trachea dan nervus laryngeus recurrens sinister; bronchus principalis sinister, atrium sinistrum cordis.
Ke Posterior: Columna vertebralis, ductus thoracicus; vena azygos; arteriae intercostales posteriores dextrae; aorta thoracica descendens.
Ke lateral, sisi kanan: pars mediastinalis pleura paiietalis, vena azygos.
Sisi kiri: Arcus aorta, arteria subclavia sinistra, ductus thoracicus, pars mediastinalis pleura parietalis.
Pendarahan
Arteri: Bagian atas dari aorta thoracica descendens, sepertiga bagian bawah dari arteria gastrica sinistra.
Vena: Mengalir ke vena azygos, dan sepertiga bagian bawah darah dialirkan ke vena gastrica sinistra, yang akan bermuara ke vena porta.
Persarafan oesophagus
Truncus vagus (nervus vagus sinister terletak anterior dan nervus vagus dexter terletak posterior), plexus oesophagus, truncus sympathicus, nervi splanchnici
c.       Oesophagus pars Abdomen
Oesophagus masuk ke abdomen melalui lubang yang terdapat
pada crus dextrum diaphragmaticum.
Batas-Batas
Ke anterior: Oesophagus terletak posterior terhadap lobus hepatis sinister dan di depan crus sinistrum diaphragmaticum. Nervus vagus sinister dan dexter masing-masing terletak pada
permukaan anterior dan posterior oesophagus.
Pendarahan
Arteri: Cabang-cabang dari arteria gastrica sinistra
Vena: vena gastrica sinistra,yang mengalirkan darah ke vena
porta (lihat anastomosis portal-sistemik).
Persarafan
Nervus gastrica anterior dan posterior (nervus vagus) dan cabangcabang simpatik dari pars thoracica trunci sympathici.
Gaster
Gaster (lambung) merupakan bagian saluran Pencernaan yang melebar terletak di bagian atas abdomen. Secara kasar lambung berbentuk seperti huruf J dan mempunyai dua lubang (ostium cardiacum dan ostium pyloricum) dan dua curvatuta (curvatura major dan curvatura minor), serta dua permukaan (facies anterior dan facies posterior). Gaster dibagi dalam bagian-bagian berikut:
·         Fundus: berbentuk kubal1 menonjol ke atas, dan terletak di sebelah kiri ostium cardiacum. Biasanya fundus penuh dengan udara.
·         Colpus: terbentang dari ostium cardiacum sampai incisura angularis (lekukan yang selalu ada pada bagian bawah curvatura minor).
·         Antrum pyloricum: terbentang dari incisura angularis sampai pylorus
·         Pylorus: merupakan bagian lambung yang berbentuk paling tubular. Dinding ototnya yang tebal membentuk sphincter pyloricus, dan rongga pylorus dinamakan canalis pyloricus
Batas-Batas Gaster
Ke anterior: Arcus costalis sinister, dinding anterior abdomen, diaphragm, pleura sinistra, basis pulmonis sinistrae, pericardium, lobus quadratus dan lobus hepatis sinister
Ke posterior: Omenfum minus, pancreas (corpus dan cauda), arteria lienalis, diaphragma glandula suprarenalis sinistra, bagian atas ren sinister, dan mesocolon transversum
Pendarahan
Arteri
Arteria gastrica dextra dan sinistra mendarahi curvatura minor. Arteria gastroepiploica dextra dan sinistra mendarahi curvatura major. Arteriae gastricae breves berasal dari arteria lienalis dextra, serta nodi gastrici breves.
Vena
Vena-vena mengalirkan darah ke dalam sirkulasi portal. Vena gastrica dextra dan sinistra bermuara ke vena porta. Vena gastrica brevis dan vena gastroepiploica sinistra bermuara ke dalam vena 1iena1is, dan vena gastroepiploica dextra bermuara ke dalam vena mesenterica superior.
Persarafan
Persarafan serabut simpatik berasal dari plexus coeliacus, dan serabut parasimpatik dari nervi
vagi.
lntestinum Tenue
Intestinum tenue terbentang dari pylorus gastricus sampai junctura ileocaecalis. Intestinum tenue dapat dibagi dalam tiga bagian: duodenum, jejunum, dan ileum.
Duodenum
Duodenum merupakan saluran berbentuk huruf C dengan panjang sekitar 10 inci (25 cm) yang melengkung di sekitar caput pancreatis. Duodenum mulai di sphincter pyloricus gastrici, dan berakhir dengan berlanjut sebagai jejunum. Baglan pertama duodenum mempunyai omentum minus yang melekat pada pinggir atasnya dan omentum majus yang melekat pada pinggir bawahnya. Sisa duodenum lainnya terletak retroperitoneal.
Duodenum dapat dibagi dalam empat bagian:
Bagian pertama berjalan ke atas dan belakang pada planum transpyloricum setinggi vertebra lumbalis I.
Bagian kedua berjalan vertikai ke bawah. Ductus choledochus dan ductus pancreaticus major menembus dinding medial kira-kira setengah bagian bawah, dan kedua ductus ini bergabung membentuk ampula yang bermuara ke duodenum pada papilla duodeni major. Ductus pancreaticus accessorius (jika ada) bermuara ke dalam duodenum pada papilla duodeni minor, sekitar 0.75 inci ( 1.9 cm) di atas papilla duodeni major.
Bagian ketiga berjalan horizontal di depan columna vertebralis. Radix mesenterii intestinum tenue dan vasa mesenterica superior menyilang bagian ini di anterior.
Bagian keempat berjalan ke atas dan ke kiri ke flexura duodenojejunalis. Flexura ini difiksasi oleh ligamentum Treitz, yang melekat pada crus dextrum diaphragmaticum.
Batas-Batas
Bagian pertama: Ke anterior: Lobus quadratus hepatis, vesica biliaris.
Ke posterior: bursa omentalis (hanya satu inci pertama), arteria gastroduodenalis, ductus choledochus, vena porta, dan vena cava inferior.
Bagian kedua: Ke anterior: fundus vesica biliaris, lobus hepatis dexter, colon transversum, lengkung intestinum tenue.
Ke posterior: hilum renale dextrum.
Ke medial: caput pancreatis, ductus choledochus, dan ductus pancreaticus.
Bagian ketiga: Ke anterior: Radix mesenterii intestinum tenue,
vasa mesenterica superior, lengkung jejunum.
Ke posterior: ureter dexter, vena cava inferior, dan aortaKe superior: caput pancreatis.
Bagian keempat: Ke anterior: Permulaan radix mesenterii, lengkung jejunum.
Ke posterior: pinggir kiri aorta
Pendarahan
Arteri
Setengah bagian atas duodenum didarahi oleh arteria pancreaticoduodenalis superior, sebuah cabang dari arteria gastroduodenalis. Setengah bagian bawah didarahi oleh arteria pancreaticoduodenalis inferior, sebuah cabang dari arteria mesenterica superior.
Vena
Vena pancreaticoduodenalis superior bermuara ke vena porta; vena pancreaticoduodenalis inferior bermuara ke vena mesenterica superior.
Persarafan
Duodenum mendapat persarafan simpatik dan parasimpatik (vagus) melalui plexus coeliacus dan plexus mesentericus superior.
Jejunum dan lleum
Jejunum panjangnya sekitar 8 kaki (2.5 meter) dan ileum panjangnya sekitar 12 kaki (3.6 meter). Jejunum mulai dari junctura duodenojejunalis di bagian atas cavitas abdominalis dan di kiri garis tengah. Jejunum lebih lebar dalam diameter, dinding lebih tebal, dan wama lebih merah (lebih banyak pembuluh darah) dibandingkan dengan ileum. Lengkung-lengkung ileum menempati bagian kanan bawah cavitas abdominalis dan cenderung tergantung ke dalam peivis. Ileum berakhir pada junctura ileocaecalis. Lengkung-lengkung jejunum dan ileum digantungkan dari dinding posterior abdomen oleh lipatan peritoneum yang berbentuk kipas disebut mesenterium intestinum tenue.
Batas-Batas
Ke Anterior: Dinding anterior abdomen dan omentum majus, yang biasanya menutup bagian atas lengkung.
Ke Posterior: Dinding posterior abdomen dan struktur-struktur retroperitoneal.
Pendarahan
Arteri
Cabang-cabang arteria mesenterica superior.
Vena
Vena-vena mengalirkan darahnya ke vena mesenterica superior.
Persarafan
Serabut-serabut saraf simpatik dan nervus vagus berasal dari plexus mesentericus superior.
lntestinum Crassum
Intestinum crassum terbentang dari ileum sampai anus. Intestinum crassum dapat dibagi dalam caecum, appendix, colon ascendens, colon transversum, colon descendens, dan colon
sigmoideum; rectum dan canalis analis.
Caecum
Caecum adalah kantong buntu yang terletak pada fossa iliaca dextra dan seluruhnya diliputi oleh peritoneum. Pada pertemuan antara caecum dengan colon ascendens, pada sisi kiri tempat ini bergabung dengan bagian terminal ileum. Appendix vermiformls dilekatkan ke permukaan posteromedial caecum.
Batas-Batas
Ke Anterior: Dinding anterior abdomen di regio i1laca dextra dan lengkung intestinum tenue.
Ke Posterior: Musculus iliopsoas.
Pendarahan
Arteri
Arteria caecalis anterior dan posterior dari arteria ileocolica, yang merupakan sebuah cabang dari arteria mesenterica superior.
Persarafan
Saraf simpatik dan nervus superior menyarafi caecum.
AppendixVermiformis
Appendix vermiformis adalah organ sempit berbentuk tabung yang mempunyai otot dan mengandung banyak jaringan limfoid di dalam dindingnya. Appendix melekat pada permukaan posteromedial caecum, sekitar 1 inci (2,5 cm) di bawah junctura ileocaecalis. Appendix vermiformis diliputi seluruhnya oleh peritoneum, yang melekat pada mesenterium
intestinum tenue oleh mesenteriumnya sendiri yang pendek disebut mesoappendix. Mesoappendix berisi arteria dan vena appendicularis dan nervus. Appendix vermiformis terletak di fossa iliaca dextra, dan dalam hubungannya dengan dinding anterior abdomen, pangkalnya terletak sepertiga ke atas di garis yang menghubungkan spina iliaca anterior superior dan umbilicus (titik McBurney).
Vena
Vena mengalirkan darahnya ke vena caecalis posterior.
Arteri
Arteria appendicularis merupakan cabang dari Posterior.
Persarafan
Appendix disarafi oleh saraf simpatik dan nervus vagus dari plexus mesentericus superior. Serabut saraf aferen yang menghantarkan arteria caecalis rasa nyeri visceral dari appendix berjalan bersama saraf simpatik dan masuk ke medula spinalis setinggi vertebra thoracica X.
Colon Ascendens
Colon ascendens panjangnya sekitar 5 inci (13 cm) dan terbentang ke atas dari caecum sampai permukaan inJerior lobus hepatis dexter. Di sini, colon ascendens membelok ke kiri (membentuk flexura coli dextra) dan melanjutkan diri sebagai colon transversum. Peritoneum meliputi pinggir depan dansamping colon ascendens dan menghubungkannya ke dinding posterior abdomen. Colon ascendens berhubungan ke posterior dengan musculus iliacus, musculus quadratus lumbroum, dan pinggir bawah ren dexter.
Pendarahan
Arteri
Colon ascendens didarahi oleh arteria ileocolica dan arteria colica dextra yang merupakan cabang-cabang dari arteria mesenterica superior.
Vena
Pembuluh vena bermuara ke vena mesenterica superior.
Persarafan
Saraf simpatik dan nervus vagus dari plexus mesentericus superior
menyarafi colon ascendens.
Colon Transversum
Colon transversum panjangnya sekitar 15 inci (38 cm) dan berjalan menyilang abdomen, menempati regio umbilicalis dan hypogastricus. Colon transversum mulai dari flexura colica dextra di bawah lobus hepatis dexter dan tergantung ke bawah oleh mesocolon transversum dari pancreas. Kemudian colon transversum berjalan ke atas sampai flexura coli sinistra di bawah lien. Flexura coli sinistra lebih tinggi dari flexura coli dextra dan dijaga dalam posisinya oleh ligamenfum phrenicocolicum. Mesocolon ttansversum (atau mesenterium
colon transversum) dilekatkan ke pinggir atas colon transversum dan menggantungkannya dari pancreas. Lapisan posterior omentum majus dilekatkan ke pinggir inferior.
Pendarahan
Arteri
Bagian dua pertiga proksimal colon transversum didarahi oleh arteria colica media, cabang dari arteria mesenterica superior. Sepertiga distal didarahi oleh arteria colica sinistra, yang merupakan cabang dari arteria mesenterica inferior.

Vena
Pembuluh vena mengalirkan darahnya ke vena mesenterica superior dan vena mesenterica inferior.
Persarafan
Dua pertiga proksimal disarafi oleh saraf simpatik dan nervus vagus melalui plexus mesentericus superior. Sepertiga distal disarafi oleh saraf simpatik dan parasimpatik nervi splanchnici pelvici melalui plexus mesentericus inferior.
Colon Descendens
Colon descendens panjangnya sekitar 10 inci (25 cm) dan berjalan ke bawah dari flexura coli sinistra sampai pintu masuk pelvis, di sini colon melanjutkan diri sebagai colon sigmoideum. Peritoneum meliputi permukaan depan dan sisi-sisinya dan menghubungkannya dengan dinding posterior abdomen. Colon descendens berhubungan ke posterior dengan ren sinister,
musculus quadratus lumborum, dan musculus iliacus
Pendarahan
Arteri
Arteria colica sinistra dan arteriae sigmoideae merupakan cabangcabang
arteria mesenterica inferior mendarahi colon descendens.
Vena
Pembuluh vena mengalirkan darahnya ke vena mesenterica inferior.
Persarafan
Saraf simpatik dan parasimpatik nervi splanchnici pelvici melalui plexus mesentericus inferior menyarafi colon descendens.
Colon Sigmoideum
Colon sigmoideum panjangnya 10-15 inci (25-38 cm) dan mulai sebagai lanjutan dari colon descendens yang terletak di depan pintu atas panggul. Di bawah, colon sigmoideum berlanjut sebagai rectum, yang terletak di depan vertebra sacralis ketiga. Colon sigmoideum tergantung ke bawah masuk ke dalam cavitas pelvis dalam bentuk lengkung dan dihubungkan dengan
dinding posterior pelvis oleh mesocolon sigmoideum yang berbentuk seperti kipas.
Pendarahan
Arteri
Arteriae sigmoideae merupakan cabang dari arteria mesenterica inferior mendarahi colon sigmoideum.
Veno
Pembuluh vena bermuara ke vena mesenterica inferior.
Persarafan
Saraf simpatik dan parasimpatik melalui piexus hypogastricus inferior menyarafi colon sigmoideum.
Rectum
Rectum panjangnya sekitar 5 inci (13 cm) dan mulai di depan vertebra sacralis ketiga sebagai lanjutan dari colon sigmoideum. Rectum berjalan ke bawah mengikuti lengkung sacrum dan coccygis, dan berakhir di colon transversum depan ujung coccygis dengan menembus diaphragma pelvis dan melanjutkan diri sebagai canalis analis. Bagian bawah rectum melebar membentuk ampulla recti.
Batas-Batas
Ke anterior pada laki-laki: excavatio rectovesicalis, colon sigmoideum, lengkung ileum, vesica urinaria, ductus deferens, vesicula seminalis, dan prostat.
Ke anterior pada perempuan: excavatio rectouterina (cavum Douglasi), vagina.
Posterior: Sacrum, coccygis, musculus piriformis dan coccygeus, musculi levatores ani, plexus sacralis, truncus sympathicus.
Pendarahan
Arteri
Arteria rectalis superior adalah cabang arteda mesenterica inferior yang merupakan arteri utama dan mendarahi tunica mucosa arteria rectalis media, cabang arteria iliaca interna, mendarahi tunica muscularis; arteria rectalis inferior, cabang arteria pudenda interna mendarahi tunica muscularis.
Vena
Vena rectalis superior mengalirkan darahnya ke vena mesenterica inferior dan ikut dalam sirkulasi portal. Vena rectalis media dan vena rectalis inferior masing-masing bermuara ke vena iliaca interna dan vena pudenda interna. Anastomosis di antara vena vena rectalis merupakan anastomosis portal-sistemik yang penting.
Persarafan
Saraf-saraf simpatik dan parasimpatik nervi sphlanchnici melalui plexus hypogastricus inferior.
Canalis Analis
Canalis analis panjangnya sekitar 1,5 inci (4cm) dan berjalan ke bawah dan belakang dari ampulla recti untuk membuka ke permukaan anus. Kecuali saat defekasi, dinding lateral canalis analis dipertahankan saling berdekatan dengan musculus levator ani dan musculus sphincter ani.
Batas-Batas
Ke posterior: corpus anococcygeum, os coccygis. tunica circularis internus M. longitudinalis externus plica transversa recti superior dan Inferior, ampulla recti, collumna analis, A. V. pudenda interna, N. Pudendus Inferior canalis analis
Ke anterior pada lakilaki: corpus perineale, diaphragma urogenitale, urethra pars membranacea, dan bulbus penis.
Ke anterior pada perempuan: corpus perineale, diaphragma urogenltale, dan bagian bawah vagina.
Ke lateral: fossa ischiorectalis yang berisi lemak.
Pendarahan
Arteri
Arteria rectalis superior mendarahi setengah bagian atas rectum, dan arteria rectalis inferior mendarahi setengah bagian bawah rectum
Vena
Setengah bagian atas dialirkan oleh vena rectalis superior ke vena mesenterica inferior; setengah bagian bawah dialirkan oleh vena rectalis inferior ke sirkulasi sistemik. Anastomosis
di antara vena-vena rectalis membentuk anastomosis portalsistemik yang penting.
Persarafan
Tunica mucosa setengah bagian atas canalis analis peka terhadap regangan dan disarafi oleh serabut-serabut yang berjalan ke atas melalui plexus hypogasctricus. Setengah bagian bawah peka terhadap nyeri, suhu, dan raba dan disarafi oleh nervus rectalis
inferior.

Hepar
Hepar merupakan organ terbesar di dalam tubuh. Hepar bertekstur lunak dan lentur, serta terletak di bagian atas cavitas abdominalis tepat di bawah diaphragma (Gambar 20-1). Sebagian besar hepar terletak di bawah arcus costalis dexter, dan diaphragma setengah bagian kanan memisahkan hepar dari pleura, paruparu, pericardium, dan jantung. Hepar terbentang ke kiri untuk mencapai diaphragma setengah bagian kiri. Permukaan atas hepar yang cembung melengkung di bawah kubah diaphragma. Permukaan posteroinferior, atau visceralis membentuk cetakan visera yang letaknya berdekatan, karena itu bentuknya menjadi
tidak berafuran. Permukaan ini berhubungan dengan pars abdominalis oesophagus, gaster, duodenum, flexura coli dextra, ren dexter dan glandula suprarenalis dextra, dan vesica biliaris.
Hepar dapat dibagi dalam lobus dexter yang besar dan lobus sinister yang kecil oleh perlekatan peritoneum oleh ligamentum falciforme (Gambar 20-2). Lobus dexter terbagi lagi menjadi lobus quadratus dan lobus caudatus oleh adanya vesica biliaris, fissura unfuk ligamentum teres hepatis, vena cava inferior, dan fissura untuk ligamentum venosum.  
Seluruh hepar dikelilingi oleh capsula fibrosa, hanya sebagian ditutupi oleh peritoneum. Hepar tersusun oleh lobulus-lobulus hepatis. Vena centralis pada masing-masing lobulus bermuara ke venae hepaticae. Di dalam ruangan di antara lobulus-lobulus terdapat canalis hepatis, yang berisi cabang-cabang arteria hepatica, vena porta, dan sebuah cabang dari ductus choledochus (triad hepatis). Darah arteri dan vena berjalan di antara sel-sel hepar melalui sinusoid dan dialirkan ke vena centralis.
Batas-Batas Penting Hepar
Ke anterior: Diaphragma, arcus costalis dexter dan sinister, pleura dextra dan sinistra, serta margo inferior pulmo dexter dan sinister, processus xiphoideus, dan dinding anterior abdomen pada angulus subcostalis.
Ke posterior: Diaphragma, ren dexter, flexura coli dextra, duodenum, vesica biliaris, vena cava inferior, oesophagus, dan fundus gastricus.
Pendarahan
Arteri
Arteria hepatica propria, cabang arteria coeliaca (truncus coeliacus), berakhir dengan bercabang menjadi ramus dexter dan sinister yang masuk ke dalam porta hepatis
Vena
Vena porta berakhir dengan bercabang menjadi cabang dexter dan sinister yang masuk porta hepatis di belakang arteri. Venae hepaticae (tiga buah atau lebih) muncul dari permukaan posterior hepatis dan bermuara ke dalam vena cava inferior.
Sirkulasi Darah Melalui Hepar
Pembuluh-pembuluh darah yang mengalirkan darah ke hepar adalah arteria hepatica propria (30%,) dan vena porta (70%). Arteria hepatica propria membawa darah yang kaya oksigen ke hepar, dan vena porta membawa darah yang kaya akan hasil metabolisme pencernaan yang sudah diabsorbsi dari tractus gastrointestinalis. Darah arteri dan vena dialirkan ke vena centralis masing-masing lobulus hepatis melalui sinusoid hati. Vena centralis mengalirkan darah ke vena hepatlca dextra dan sinistra, dan vena-vena ini meninggalkan permukaan posterior hepar dan bermuara langsung ke dalam vena cava inferior.
Persarafan
Saraf simpatik dan parasimpatik membentuk plexus coeliacus. Truncus vagalis anterlor mencabangkan banyak ramus hepaticus yang berjalan langsung ke hepar.

Vesica Biliaris
Lokasi dan Deskripsi
Vesica biliaris adalah sebuah kantong berbentuk buah pir yang terletak pada permukaan bawah hepar. Vesica biliaris mempunyai kemampuan menampung dan menyimpan empedu sebanyak 30-50 m1, serta memekatkan empedu dengan cara mengabsorbsi air. Untuk mempermudah deskripsi, vesica biliaris dibagi menjadi fundus, corpus, dan collum. Fundus berbentuk bulat dan biasanya menonjol di bawah margo inferior hepatis, di mana fundus bersentuhan dengan dinding anterior abdomen setinggi ujung cartilago costalis IX dextra. Corpus vesicae biliaris terletak dan berhubungan dengan facies visceralis hepar dan arahnya ke atas, belakang, dan kiri. Collum melanjutkan diri sebagai ductus cysticus, yang berkelok ke dalam omentum minus dan bergabung dengan sisi kanan ductus hepaticus communis untuk membentuk ductus choledochus.
 Batas-Batas
Ke anterior: Dinding anterior abdomen dan facies inferior Hepatis.
Ke posterior: Colon transversum dan bagian pertama dan kedua duodenum.
Pendarahan
Arteria cystica, cabang arteria hepatica dextra, mendarahi vesica biliaris. Vena cystica mengalirkan darah langsung ke vena porta. Sejumlah arteri dan vena kecil juga berjalan di antara hepar dan vesica felea.
Persarafan
Serabut simpatik dan parasimpatik vagus membentuk plexus coeliacus. Vesica biliaris berkontraksi sebagai respons terhadap hormon kolesistokinin yang dihasilkan oleh tunica mucosa duodeni karena masuknya makanan berlemak dari gaster.
Pancreas
Lokasi dan Deskripsi
Pancreas merupakan organ yang memanjang dan terletak pada epigastrium dan kuadran kiri atas. Strukturnya lunak, berlobulus, dan terletak pada dinding posterior abdomen di belakang
peritoneum. Pancreas menyilang planum transpyloricum. Pancreas dapat dibagi dalam caput, col.lum, corpus, dan cauda.
Caput pancreatis berbentuk seperti cakram dan terletak di dalam bagian cekung duodenum. Sebagian dari caput meluas ke kiri di belakang vasa mesenterica superior dan dinamakan processus uncinatus. Collum pancreatis merupakan bagian pancreas yang mengecil dan menghubungkan caput dan corpus pancreatis. Bagian ini terletak di depan pangkal vena porta dan tempat dicabangkannya arteria mesenterica superior dari aorta. Corpus pancreatis berjalan ke atas dan kiri, menyilang garis tengah. Pada potongan melintang corpus berbentuk hampir segitiga. Cauda pancreatis berjalan ke depan di dalam ligamentum lienorenale dan berhubungan dengan hilus lienalis.
Batas-Batas
Ke anterior: Dari kanan ke kiri, colon transversum dan perlekatan mesocolon transversum, bursa omentalis, dan gaster.
Ke posterior: Dari kanan ke kiri: ductus choledochus, vena porta dan vena lienalis, vena cava inferior, aorta, pangkal arteria mesenterica superior, musculus psoas sinister, glandula suprarenalis sinistra, ren sinister, dan hilus lienalis.
Pendarahan
Arteri
Arteria lienalis, arteria pancreaticoduodenalis superior dan inferior mendarahi pancreas.
Vena
Vena yang sesuai dengan arterinya mengalirkan darah ke sistem porta.
Persarafan
Serabut-serabut saraf simpatik dan parasimpatik (vagus) mensarafi area ini. [1]


 sumber:
1.        S, Snell R. Anatomi Klinis Berdasarkan Sistem. Sugiharto  liliana dr, Suwahjo A, antoni liestyawan Y, editors. 2012.







No comments